![]() |
Melihat Hujan. |
(*Tulisan ini diambli dari catatan facebook tanggal 9 Desember 2017)
Teman kecilku pernah lancang katakan, hujan itu kencingnya Tuhan. Teman yang lain segera bantah. Bukan, itu air sisa mandi dari surga.
Guru sekolah dasar datang menjelaskan. Hujan bermula dari air yang menguap ke awan. Semakin tinggi ke langit, suhu makin dingin. Lalu jatuhlah titik-titik air yang dinamai hujan
Ilmu itu diyakini agak lama hingga mulai goyah saat seorang komedian menyeleneh, "Hujan itu terdiri dari air satu persen dan 99 persen kenangan"
Lalu datang pula para penyair. Mengaku hujan itu mengandung puisi. Rintiknya ternyata mengandung banyak kata, yang merangsang proses cipta karya.
Sementara bagiku, hujan tetaplah kamu, yang selalu membanjiri kasih sayang. Tak akan lekang oleh waktu. Kilat dan guntur itu cuma sebagai pengganggu, Sayang...
0 Komentar