![]() |
| Pramugari di Bandara El Tari Kupang |
(*Tulisan ini diambil dari catatan facebook tanggal 3 November 2017)
Kemarin (2/11), pukul 04.30 saya #JalanPagi ke Bandara El Tari. Saya hendak menitipkan barang lewat seseorang yang pulang ke Flores. Biar tidak telat, saya langsung berangkat begitu tersadar dari tidur. Tidak sempat basuh muka sama sekali. Setiba di sana, orang yang ingin saya temui belum datang. Saya pun menunggu sambil mengobservasi lingkungan sekitar.
Di bandara, kita melihat begitu banyak orang yang pergi dan datang. Saya suka melihat ekspresi orang yang sedang berpisah. Ada yang berpelukan, ada yang bersalaman sambil mengucapkan kata-kata atau doa perpisahan. "Hati-hati di jalan ya, sampai ketemu lagi", kira-kira begitulah doa atau harapan mereka. Bagi saya, itulah bentuk perhatian yang tulus dari seorang pengatar kepada yang hendak berangkat. Pemandangan mengaharukan itu menarik untuk diperhatikan.
Begitu pula bila kita memperhatikan di terminal kedatangan. Orang yang datang dan penjemput akan bersukacita. Mereka berpelukan, berciuman, bersalaman dan sebagainya. Di bandara, kita menyaksikan bagaimana relasi manusia yang mesra dan mendamaikan.
Semantara saya melihat sekitar sambil merenung, rombongan crew penerbangan dari salah satu maskapai turun dari mobil dan memasuki arena bandara lewat pintu keberangkatan. Tentu saja perhatian saya teralihkan ke mereka. Cuma ada seorang laki-laki, dari seragamnya bisa dipastikan dia pilotnya. Sementara crew yang didominasi perempuan.
Tampilan mereka sangat mencolok. Bersih dan indah. Yang laki terlihat gagah dan ganteng. Sedangkan ceweknya cantik dan anggun. Saya bisa pastikan, bukan hanya saya, sebagian besar orang yang melihat mereka di bandara, tentunya memandang atau memperhatikan agak lama. Saat mereka melintas, bau harum parfum menyebar ke mana-mana. Saya benar-benar menikmati momen itu. Pikiran melayang ke mana-mana.
Setelah mereka lenyap dari pandangan, saya kemudian berpikir, mengapa orang yang bekerja di pesawat terbang, wajib berpenampilan menarik ? Mereka terlihat sempurna. Sebelum bertugas sudah pasti mereka mandi dengan benar. Bahkan didahului lulur atau perawatan lain sehingga makin bersih. Tidak cukup hanya bersih. Setelahnya mereka polesi tubuhnya dengan berbagai jenis lotion, bedak, lipstik, eye-liner, dan sebagainya. Tidak lupa minyak wangi atau parfum.
Kemudian, seragam yang mereka gunakan juga merupakan hasil design yang terbaik. Kainnya berkualitas nomor satu dan berwarna menarik. Ditambah lagi sepatu, jam tangan serta aksesoris lainnya. Mereka benar-benar total mempersiapkan diri sebelum bekerja.
Saya merenungi diri sendiri, seringkali tidak memperhatikan penampilan. Tampil awut-awutan saja. Seperti pagi itu, saya ke dandara tanpa basuh muka sama sekali; masih menggunakan pakaian rumah. Menyadari hal itu, saya pun menulis singkat di facebook, "Melihat pramugari yang lenggak-lenggok masuk ke Bandara El Tari, saat itu tersadar, saya belum basuh muka sama sekali".
Pikiran itu muncul begitu saja. Renungan saya menyimpulkan, pramugari itu sedang menegur halus supaya kita semua harus memperhatikan kebersihan dan penampilan sebelum bekerja.
Tulisan singkat di FB tadi menarik cukup banyak yang berkomentar. Sebagian besar menganggap saya sedang ingin menggoda pramugari itu. Padahal, ada pelajaran lain yang sedang saya gali, seperti penjelasan di atas.
Lebih lanjut, kita perhatikan apa yang mereka lakukan selama bekerja. Sekilas, apa yang mereka kerjakan itu sederhana saja. Mereka menyambut penumpang yang masuk ke pesawat dengan ramah, menyilakan duduk sesuai nomor boarding pass, mengatur barang di bagasi bagian atas tempat duduk, memberikan ucapan selamat datang, menjelaskan aturan, menjelaskan dan memperagakan tindakan keselamatan, mengatar makanan dan minuman, melayani kebutuhan penumpang, dan sebagainya. Hal yang tidak sederhana, mereka lakukan pekerjaan itu dengan penuh keramahtamahan.
Mereka sangat ramah, selalu tersenyum saat berpapasan atau hendak berkomunikasi dengan orang. Penumpang tentu saja senang diperlakukan seperti itu.
Bagi saya, ada manfaat lain keberadaan mereka di pesawat. Mereka juga bisa menjadi bagian dari teknik distraksi (mengalihkan perhatian dari rasa takut), apalagi saat pesawat sedang terguncang.
Bila melihat wajah mereka yang selalu ramah dan terseyum, rasa takut itu bisa berkurang. Mereka memberi kelegaan. Senyuman mereka cukup menenangkan.
Seorang teman pernah memberi saya trik selama berpergian dengan pesawat. Bila terjadi guncangan selama pesawat mengudara, kita perhatikan pramugarinya, kalau mereka masih tersenyum, itu artinya pesawat dalam situasi yang aman. Jadi, kita tidak perlu khawatir. Tapi, bila mereka juga terlihat tegang, maka banyak-banyak berdoa sudah.
Jadi, keberadaan pramugari dalam pesawat sangat membantu penumpang. Mereka menjadi contoh yang baik bagaimana melayani klien dengan baik. Konon kabarnya, kerja mereka seperti itu dihargai cukup tinggi. Gaji yang mereka terima sangat memuaskan, sepantas dengan pekerjaan yang dilakukan.
Dari crew penerbangan kita belajar, keramahan itu dibayar mahal. Padahal, sikap ramah yang ditandai dengan murah senyum itu sangat mudah dilakukan. Tapi, karena kita sudah enggan melakukannya dengan berbagai alasan, maka sikap ramah itu menjadi sesuatu yang langka. Ingat, sesuatu yang langka pasti dibayar mahal.
Satu lagi, sebelum beraktivitas, mandi dan bersoleklah. Guncangkan dunia dengan pesonamu, bukan dengan persoalanmu.

0 Komentar