Jalan Pagi (19)*

Jalan Pagi (19)
Alat gilas
(*Tulisan ini diambil dari catatan facebook tanggal 27 Oktober 2017)

Selama tanggal 23, 24, 25 Oktober 2017, saya pastinya tetap #JalanPagi. Hanya saja belum sempat menuliskannya sebagai pengingat pada suatu hari nanti. Saya bersama keluarga besar Akper dan Stikes Maranatha Kupang, sibuk meyiapkan serta melaksanakan 3 kegiatan selama 3 hari tersebut. Hari pertama, acara syukuran dan pelepasan lulusan; Hari kedua, acara wisuda dan pelantikan sebagai tenaga kesehatan; Hari ketiga, acara pelantikan sebagai perawat oleh organisasi PPNI dan pelantikan bidan oleh Wali Profesi Bidan. Banyak peristiwa menarik dan inspiratif selama kegitan tersebut. Saya akan tetap menulisnya satu per satu dengan hastag khusus, #CeritaWisuda2017 dan #AkperMaranatha. Tentu saja hal itu saya lakukan sebagai selingan tulisan serial utama selama ini, #JalanPagi, #JalanMalam, dan #GibransDailyActivity.
Selama 3 hari tersebut, tentu saja kami gembira, meski perasaan-perasaan lain bisa juga muncul bersamaan. Mengenai perasaan gembira, menurut saya tidak boleh berlebihan. Bisa membahayakan. Begitu pula dengan perasaan sedih, bila terlalu berlebihan akan berdampak buruk. Sebaiknya pas-pas saja.
Saya temukan fakta menarik tentang bahaya bila bahagianya berlebihan. Hal itu saya observasi selama #JalanPagi kemarin dan hari ini. Kegembiraan yang berlebihan membuat kita berada di awang-awang. Bila tidak hati-hati atau tidak mampu mengendalikan diri, bisa terjatuh dan menimbulkan tangisan serta gertakan gigi.
***
Saat ini, -meski belum setiap hari turun hujan-, wilayah Kota dan Kabupaten Kupang memasuki musim hujan. Tentu saja ini membahagiakan. Selama jogging pagi saya perhatikan, rumput-rumput mulai hidup dan bertumbuh lagi. Itu artinya, Kupang akan segera terlihat hijau. Kegersangannya bisa lenyap, meski tidak berlangsung lama.
Musim hujan, selain menjadi berkah bagi sastrawan untuk menghasilkan karya, tentu saja disambut oleh semua makhluk lain di dunia ini. Salah satu organisme yang paling antusias menyambut hujan adalah katak atau kodok.
"Ntung-nteng, ntung-nteng, ntung-nteng, kroookk, krookk", nyanyian katak sangat nyaring bila musim hujan tiba. Kita semua tahu mereka golongan amfibi, bisa hidup di darat maupun air. Namun, mereka banyak terdengar atau terlihat saat musim hujan. Selama kemarau, entah mereka sembunyi di mana, saya tidak pernah melihat serta mendengar mereka.
Meski bukan katak / bukan ahli katak, saya beranggapan kehadiran dan suara katak ketika musim hujan merupakan ekspresi kegembiraan. Bagaikan orang yang menemukan oase di padang gurun, mereka bersukacita. Mereka melompat ke sana-sini, sambil bersuara riang. Bahkan mereka seperti berlomba dengan kawanannya, siapa yang bisa melompat lebih jauh dan siapa yang bisa bersuara lebih lantang.
Suasana kegembiraan itu kadang membuat mereka lupa diri. Mereka tidak paham atau tidak sadar kalau sedang berada di tempat yang tidak aman. Mereka melompat hingga ke jalan raya. Kendaraan bermotor lewat dengan kencang. Pengendara sulit melihat objek yang kecil, sehingga mereka tergilas tanpa ampun. Mereka hancur tak berbentuk. Isi perut dan organ dalam lainnya tercecer di jalanan. Mati sia-sia. Bahkan anjing pun enggan memakan bangkai seperti itu.
Selama jogging atau #JalanPagi selama 2 hari ini, saya temukan hampir 20-an ekor katak mati tergilas di jalan. Saya agak menyesali keadaan tersebut. Coba saja mereka tidak perlu melompat ke jalan, harapan hidupnya masih lebih lama. Apalagi di kota ini, tampaknya tidak ada yang berburu mereka sebagai bahan makanan (sumber protein hewani). Itu artinya, populasi mereka akan tetap terjaga.
Peristiwa yang dialami katak-katak itu, menyadarkan saya untuk tidak boleh gembira berlebihan saat senang. Hal-hal yang berlebihan justru membahayakan. Selain itu, hidup ini bisa mengalami 2 hal, yaitu menggilas dan digilas. Ada saat di mana tanpa disadari kita telah "menggilas" sesama atau lingkungan. Pada saatnya, kita juga bisa "digilas" oleh orang lain atau lingkungan.
Bersiap-siaplah dan berjaga-jagalah !!! Petugas gilas sedang OTW...

Posting Komentar

0 Komentar