Gibran's Daily Activity (7)*

Gibran's Daily Activity (7)
Saya memijat Gibran
(*Tulisan ini diambil dari catatan facebook tanggal 4 November 2017)

Gibran makin aktif. Kami harus ekstra memperhatikannya. Bulan lalu, bila kami membaringkan dia di kasur lantai, posisinya tetap seperti itu meski kita tinggalkan sebentar. Saat ini, kita terlena sedikit, dia sudah berada di luar kasur. Dia semakin gesit berguling-guling hingga ke lantai.
Kami sebenarnya senang-senang saja dengan perkembangan yang baik itu. Namun, dia belum paham kalau berguling di luar kasur itu bisa menyebabkan benjol-benjol dan rasa sakit. Bahkan bila terbantur keras, bisa mengalami cedera.
Ada keinginan untuk memarahi atau menasehatinya, tapi kan dia belum bisa memahami dengan baik. Pernah sekali kami coba marah serta menasehati layaknya orang dewasa. Eh, dia malah ketawa. Ekspresinya lucu dan menggemaskan sambil menggoyangkan pantatnya. Ah anak e, kalau sudah begitu, kami bisa apa ???
Begitu pula bila tidur malam. Kadang-kadang saat tersadar, dia sudah berada di bagian kaki. Padahal kami ingat betul, sebelumnya dia ditidurkan sejajar dengan bagian kepala kami.
Perubahan itu membuat cara kami memperhatikannya harus ikut berubah. Harus selalu waspada, tidak boleh lengah. Meski begitu, kami tetap membiarkan dia berguling-guling asalkan masih di atas kasur. Pergerakannya tidak boleh dibatasi. Keamanan dan kenyamanan saja yang perlu diperhatikan.
Kabar gembira, jalan di gang tempat kami tinggal sudah beraspal. Itu artinya, kereta dorong yang dibelikan tantanya akan semakin rutin digunakan. Iya, setiap pagi, setelah saya jogging selama 30 menit, selanjutnya saya ajak Gibran jalan-jalan menggunakan keretanya.
Tampaknya dia sangat menikmati perjalanan itu. Dia bersandar dengan nyaman pada kereta yang sudah kami modifikasi dengan menambah bantal penyanggah. Sambil bersandar, matanya menoleh ke kiri dan kanan, mungkin menyaksikan pemandangan sekitar yang baru baginya.
Melihat responnya seperti itu, saya semakin bersemangat mendorong keretanya. Selama #JalanPagi itu, kami bertemu banyak orang, binatang (anjing, burung, dll), pemandangan dan mentari pagi yang indah.
Begitu pukul 06.00, ibunya biasa memanggil kami supaya pulang. Sudah waktunya Gibran dimandikan. Sebelum mandi, Gibran mulai dibiasakan pijat terlebih dahulu.
Pijat bayi ini merupakan salah satu kompetensi yang kami pelajari saat kuliah keperawatan anak. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempraktikkannya. Saya senang mempraktikkan hal-hal yang pernah dipelajari sebelumnya.
Kami biasa membagi tugas, saya memijat Gibran, lalu setelahnya istri memandikannya. Saya tidak mengikuti sepenuhnya langkah-langka pijat bayi sesuai petunjuk yang dianjurkan. Bagi saya, hal utamanya kita memijat seperti biasa, sedangkan urutannya, ya suka-suka saja.
Saya menggunakan baby oil, kemudian menggosok mulai dari kepala sambil memijat dengan lembut. Secara perlahan turun ke wajah, leher, dada, paha, kaki, kemudian bagian belakang juga sama: dari atas ke bawah.
Respon Gibran selama dipijat itu tampak gembira. Salam pijat, saya selalu mengajaknya berkomunikasi. Dia balas dengan mengoceh dan tersenyum atau tertawa. Tangan dan kakinya terus digerak-gerakkan. Nampaknya dia senang sekali dipijat.
Konon katanya, pijat bayi memiliki banyak manfaat seperti: Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi; Meningkatkan daya tahan tubuh; Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap; dan Membina ikatan kasih sayang orangtua dan anak.
***
Kesenangan Gibran saat dipijat membuat saya makin mengerti, kenapa semakin banyak saja jasa pijat saat ini. Suatu kali saya pernah mengelilingi Kota Kupang untuk mencari tempat servis TV. Sepanjang saya mencari, saya lebih mudah menemukan tempat pijat dari pada tempat servis. Hampir di setiap jalan utama di kota ini, tersedia tempat pijat dengan nama-nama bunga seperti anggrek, melati, mawar, dll. Entahlah, mungkin di sana banyak bunga-bunga.
Tidak heran juga bila saat ini ramai membicarakan ALEXIS.

Posting Komentar

0 Komentar