Bila Tiang Lampu Bisa Bicara*

Bila Tiang Lampu Bisa Bicara
Gambar diambil dari sini
(*Tulisan ini diambil dari catatan facebook tanggal 17 November 2017)

Saya sementara sibuk menerangi jalan saat benturan keras itu terjadi. Sebuah mobil menyerunduk tubuhku. Tapi tidak begitu kuat, makanya saya tetap berdiri tegak. Mobil itupun hanya penyok sedikit pada bagian moncongnya. Saya kira, orang dalam mobil itu pun pasti aman-aman saja.
Saya tidak kagetan dan merasa sakit seperti kalian. Saya hanya bergetar sesaat dan menimbulkan bunyi cukup keras. Setelah itu semuanya berjalan biasa saja. Saya tidak perhatikan orang di dalam mobil, berapa orang dan seperti apa kondisinya. Saya tetap fokus menerangi jalan.
Eh, beberapa saat kemudian suasananya berubah menjadi tidak biasa. Banyak orang berdatangan mengerumuni saya. Mereka mengeluarkan hp dan kamera, mengambil gambar atau merekam suasana sekitar. Sorot lampu kamera mereka lebih terang dari lampu saya.
Tidak lama berselang, sekelompok polisi pun datang. Mereka membuat garis pembatas sehingga area sekitar saya begitu steril dari masyarakat umum. Meski begitu, orang yang memegang kamera tetap saja berdiri tidak jauh dari sana. Sepertinya mereka tidak mau menjauhi saya.
Saya terkesima sekaligus heran. Baru kali ini diperhatikan khusus oleh orang-orang. Selama ini saya hanya diperhatikan oleh badut ulang tahun, mereka biasa menempel informasi layanannya di tubuh saya. Selain itu, ada pula tukang servis barang elektronik, jasa pembuatan skripsi/thesis/disertasi, peluang kerja lem teh, dan lembar promosi lainnya.
Saya heran, mengapa manusia tidak mempelakukan sesama mereka dengan cara yang sama ?
Saya masih ingat, belum lama ini ada orang yang disenggol sepeda motor saat menyeberang jalan di sana. Memang tidak begitu parah, tapi pengendara motor itu tampak cuek dan terus melarikan diri. Tidak ada niat sedikitpun buat menolong atau sekedar minta maaf. Pengendara lainnya pun tampak cuek saja, tidak peduli dengan kejadian yang mereka lihat itu. Sementara itu, korban jalan terseok-seok ke pinggir jalan.
Sejak itu, saya memiliki kesan kalau manusia itu cuek dengan sesamanya manusia lain. Tapi, hari ini agak beda. Entah siapa yang mengalamai kecelakaan sehingga menyita perhatian banyak orang ?
Anehnya lagi, saat korban telah dievakuasi, perhatian mereka masih tertuju pada saya. Saya jadi curiga, korban dalam mobil itu bukan "manusia". Mereka malah memperlakukan saya layaknya manusia.
Ahh, baru kali ini tiang lampu jalan seperti kami jadi bahan perhatian.

Posting Komentar

0 Komentar