Membuat POC sendiri |
Bermula dari postingan saya di facebook mengenai kesenangan baru yaitu
menanam dengan teknik organik, munculah pertanyaan, “Bagaimana membuat pupuk
organik cair (POC) ?”.
Pertanyaan salah seorang teman FB itu sudah lama. Saya berkali-kali
berjanji menjawab lewat sebuah tulisan di blog Sejuta Mimpi ini. Saat ini baru
bisa terpenuhi setelah sekian lama ditunda dengan alasan sibuk. Katanya sih
sibuk, tapi entah apa yang dihasilkan ? Tidak produktif.
Baiklah, selagi saya ingat dan sedang bersemangat menulis, kini saatnya
telah tiba untuk membocorkan ilmu yang tak ternilai tersebut. Ilmu ini tidak
sembarangan, didapat langsung dari mahaguru yang tidak diragukan lagi dalam
dunia persilatan dunia tanam-menanam.
Supaya dapat bekerja sesuai harapan, saya tentunya harus mengikuti petunjuk
mahaguru. Sebelum menerangkan ilmunya, saya mesti mempekenalkan mahaguru dulu,
supaya tidak dikutuk dengan jurus pemungkas yang dinamakan plagiarisme.
Terus terang saja, ilmu membuat POC ini saya dapati lewat pelatihan
#KupangBatanam (Klik di sini !). Mahaguru kami saat itu yang menerangkan
pembuatan POC bernama Ibu Lenni Mooy. Beliau merupakan dosen jurusan pertanian
pada salah satu perguruan tinggi di Kota Kupang.
Penyampaian nama mahaguru itu, sudah semacam tiket yang memperbolehkan saya
menceritakan semua jurus pembuat POC tersebut. Berikut ini saya terangkan satu
per satu, tahap demi tahap.
Alat dan Bahan Membuat POC
Pertama, kita perlu menyiapkan alat terlebih dahulu. Tentu saja bisa
menggunakan bahan bekas atau kalaupun dibeli pasti sangat terjangkau. Kita bisa
menggunakan ember bekas cat atau menggunakan ember lama yang ada penutupnya. Ukurannya
disesuaikan dengan kebutuhan, atau seadanya saja. Hal yang perlu kita ketahui,
semakin besar ember, semakin banyak pula POC yang dihasilkan.
Selain ember kita perlu menyiapkan
pipa paralon dengan tinggi lebih 5 cm dari tinggi ember yang sudah disiapkan.
Bagian atas diberi sambungan pipa yang berbentuk huruf “T”.
Pipa plastik yang berbentuk "T" yang akan dipadukan dengan tutupan ember |
Setelah siap, kita lubangi bagian tengah tutupan ember tadi sebesar atau
sesuai diameter pipa yang kita miliki. Karena ember terbuat dari karet, kita
bisa lubangi menggunakan pisau yang dipanasi pada api terlebih dahulu. Tidak
perlu terlalu rapi, asalkan bisa dimasukkan pipa.
Kita masukan pipa pada lubang yang sudah dibuat, sehingga ujung pipa yang
berbentuk “T” berada di luar (atas). Area pipa yang berada dalam ember, kita
lubangi setiap sisinya agar sirkulasi udara tetap terjaga (Lihat gambar/foto).
Model penempatan pipa pada tutupan ember |
Kedua, kita menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan POC.
Sesuai keterangan sebelumnya, sebagian besar bahan yang digunakan adalah bahan
bekas yang terbuang percuma atau bahan yang mudah kita dapatkan dalam kehidupan
berumah tangga. Supaya jelas, beriku saya jelaskan satu per satu.
1. Sampah Organik
Saya berharap, pembaca blog ini bisa membedakan mana
sampah organik dan mana sampah non-organik. Sederhananya, sampah organik itu
mudah atau bisa membusuk (terurai). Sedangkan sampah non-organik, tidak bisa
terurai atau bentuknya tidak bisa hancur dengan sendirinya. Sebagai contoh,
sampah organik itu diantaranya: kulit pisang, sayur dan buah yang telah
membusuk, nasi sisa, batang sayur yang tidak dimakan, perut dan insang ikan,
dan sebagainya. Sedangkan sampah non-organik diantaranya: plastik, karton,
besi, dan sebagainya.
Tips: Sebaiknya di rumah disediakan 2 tempat sampah yang
berbeda. Beri tanda dengan tulisan atau warna yang berbeda, lalu jelaskan
kepada setiap anggota keluarga. Jika semua anggota keluarga bisa memilah sampah
dengan benar, maka akan memudahkan kita dalam proses pembuatan POC. Tampungan
sampah organik tersebut disesuaikan dengan kebutuhan atau volume dari ember
yang telah kita siapkan. Minimal sampah itu seberat 2 Kg dalam sekali proses
pembuatan.
Berbagai sampah organik |
2.
Air
Air yang dibutuhkan sekitar 2 liter, atau sesuai dengan
banyaknya bahan (sampah organik). Prinsipnya, air tersebut akan menggenangi
semua permukaan sampah organik. Sumber air bisa diambil dari mana saja, sesuai
ketersediaannya. Bisa air ledeng, air sumur, air dari sungai, atau dari mana
saja.
3.
Gula
aren atau gula pasir yang dicairkan
Kita juga membutuhkan gula cair. Biasanya ada yang
menjual gula cair (air gula) di pasar. Jika tidak ada, bisa menggunakan gula
pasir yang biasanya selalu tersedia di dapur. Cairkan gula tersebut bersama air
panas. Manfaat gula dalam proses ini adalah sebagai sumber energi atau makanan
bagi bakteri pengurai sampah organik tadi, sehingga bisa hancur dan menjadi
pupuk cair.
4.
EM4
Bahan terakhir yang kita butuhkan adalah cairan EM4. Berdasarkan
penjelasan dari orang yang berpengalaman menggunakan bahan ini, kandungannya
berupa bakteri-bakteri pengurai sampah organik. Bahan ini akan mempercepat
proses pembusukan atau penghancuran sampah organik. Tersedia di toko-toko pertanian. Tanyakan saja EM4 untuk pupuk kompos cair atau untuk tanaman.
Langkah-Langkah atau Proses Pembuatan POC
Pertama, berbagai macam sampah organik yang telah tersedia,
dicincang atau dipotong kecil-kecil (1-2 cm). Prinsipnya, semakin kecil
potongan sampah tersebut, semakin mudah dia terurai dan akhirnya terlarut dalam
air.
Kedua, semua potongan sampah organik tersebut dimasukkan dalam
kantong plastik yang agak tebal. Sisi dasar dan sampingnya dilubangi
menggunakan pisau sebanyak mungkin. Hal itu dilakukan agar air yang sudah
tercampur gula dan EM4 bisa merendam seluruh permukaan sampah.
Ketiga, kita menyiapkan ember penampung khusus untuk POC. Isi ember
tersebut dengan air sekitar 2 liter. Masukan 1 gelas gula cair dan 2 tutup
botol cairan EM4 kemudian diaduk sesuai arah putaran jarum jam. Lakukan secara
perlahan sampai benar-benar merata.
Air, gula dan EM4 dicampur dalam ember |
Keempat, hasil kegiatan langkah kedua (kantong plastik yang
berisi sampah organik) tadi, dimasukan ke dalam ember yang telah berisi larutan
EM4 dan gula. Bolak-balik sebentar agar semua bagian terkena air yang masuk
lewat lubang-lubang kantong plastik. Perhatikan juga, air harus merendam
seluruh permukaan sampah, bila kurang bisa ditambahkan lagi. Setiap penambahan
air, sebaiknya diikuti penambahan EM4 dan gula agar konsentrasinya tetap
mencukupi.
Kelima, tutup ember penampung agar proses fermentasi berjalan
dengan baik. Posisikan pipa saluran udara di tengah sampah organik tadi. Setelah tertutup rapat, biarkan selama
kurang lebih 2 minggu. Pada minggu kedua, kita bisa buka dan sebaiknya
dibolak-balik agar proses penguraian terjadi secara merata di seluruh
permukaannya. Memasuki minggu ketiga, POC sudah bisa dimanfaaatkan untuk
tanaman kita.
Penggunaan POC Pada Tanaman
Bila sudah 3-4 minggu, POC sudah bisa diambil hasilnya. Kita hanya
mengambil cairan yang masih tersisa dalam ember penampung. Sisa sampah organik
yang belum hancur bisa diteruskan untuk pembuatan POC selanjutnya.
POC yang sudah jadi tidak langsung disiram pada tanaman. POC itu terlebih
dahulu dicampur dengan air, perbandingannya 1 liter POC dan 9 liter air. Nah,
setelah dicampur, air itulah yang akan kita gunakan untuk menyiram tanaman.
Bila tanaman kita tidak banyak, ukuran pencampuran tadi bisa dikurangi
asalkan perbandingannya tetap 1:9. Misalnya 1 gelas POC dicampur dengan 9 gelas
air. Ok, selanjutnya kita siram di tanaman secara rutin, misalnya 2-3 hari sekali (Disesuaikan dengan kelembaban
tanah).
Demikianlah cara pembuatan dan penggunaan POC. Secara umum, prosesnya
sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapapun. Alat dan bahan yang
digunakan pun relatif murah atau tersedia di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Kiranya bermanfaat. Selamat menanam, hijaukan bumi....
0 Komentar