Bandung #8: Katir Mengkudu Kost

Wah, tidak terasa, tulisan ini menjadi cerita yang ke-8 dari perjalanan liburan saya ke Bandung berapa waktu lalu. Saya jadikan ini sebagai kisah penutup, selanjutnya akan menulis tema-tema yang lain. Misalnya Anda mau tahu tulisan sebelumnya, silahkan klik di sini.
            Judul di atas, “Katir Mengkudu Kost” itu maksudnya apa ? Itulah  nama kontrakan/kost teman-teman saya dari NTT yang sedang mengambil Program Profesi Ners (PPN) di STIK Imannuel Bandung. Sebelumnya, mereka kuliah di Stikes Maranatha Kupang hingga meraih gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep). Di sanalah awal mulanya saya berkenalan dan bersahabat dengan mereka. Dari Surabaya saya datang berlibur ke Bandung dan menginap di kontrakan itu.
            Kembali pada soal nama kontrakan tadi, mengapa bisa disebut seperti itu ? Kontrakan itu berlokasi di Jl. Kopo-Bandung, Gang Katir, No. 12. Pada halaman rumah, tumbuh satu pohon mengkudu yang sudah besar serta rindang. Karena adanya pohon mengkudu dan nama gang katir, itulah yang menginspirasi mereka untuk menamakan tempat domisili sementara itu dengan sebutan: “Katir Mengkudu Kost”.
Eneng-eneng Katir Mengkudu Kost
            Tulisan ini saya buat sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih buat mereka semua yang berjumlah 24 orang, atas kebaikan menerima saya selama berada di Bandung. Mudah saja melihat betapa tulusnya mereka, senyuman dan ekspresi saat menyapa sudah cukup bagi saya menyimpulkan kesan. Bisa Anda bayangkan, saat bangun pagi sudah ada yang menyiapkan kopi dengan snack. Tidak lama berselang, ada lagi teman lain menawarkan makan. Begitu seterusnya hingga saya pulang. Bahkan mereka rela-rela membungkus nasi buat saya sebagai bekal di kereta saat balik ke Surabaya. Saat membuka bekal itu di kereta, tanpa sadar, air mata saya menetes. Saya sangat terharu dengan kebaikan mereka. Biarlah Tuhan yang empunya hidup, membalas semuanya, Amin.
            Selain ucapan syukur dan terima kasih tadi, saat ini saya juga ingin menceritakan sedikit keunikan kehidupan bersama mereka. Ini tentunya pendapat subyektif saya, bisa benar juga bisa salah. Intinya, saya belajar dan membagikan buat pembaca pengalaman positif yang dialami selama di sana.

A'a-a'a Katir Mengkudu Kost
  
Pembagian Tugas
            Sudah saya singgung sebelumnya, mereka semua berjumlah 24 orang tinggal dalam satu rumah. Bisa dibayangkan betapa repot mengatur orang sebanyak itu. Tapi, bagi mereka itu bukan masalah rumit. Pengorganisasian yang baik dan pembagian tugas yang jelas membuat segalanya berjalan dengan mudah.
Saya tidak tahu bagaimana proses awalnya mereka mengorganisir semua anggota dalam mengurus rumah beserta fasilitasnya untuk kepentingan bersama. Saya hanya melihat beberapa kertas yang tertempel di dinding, isinya pembagian tugas membersihkan rumah. Sejauh saya memperhatikan, teman-teman yang bertugas menjalankan dengan baik. Tidak ada yang membangkang atau berbuat sesukanya. Aturan dibuat dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka sendiri. Sangat demokratis.
Masak-masak untuk perayaan ulang tahun

Rutin Doa Malam Bersama
            Saat malam pertama di sana, saya kaget mereka memanggil saya untuk ikut doa bersama sebelum tidur. Saya ikuti saja tanpa banyak berkomentar. Dalam hati, saya kagum dengan kebiasaan baik yang telah mereka rancang dan jalankan bersama. Sejauh yang saya tahu, jarang sekali kebiasaan seperti itu dilakukan di tempat lain. Oh ia, mengenai doa malam bersama ini, mereka juga sudah membagikan petugas yang memimpin ibadat. Jadwalnya juga ditempel dekat pembagian tugas membersihkan rumah di atas tadi.
            Menurut pengakuan Nana Rian, pada awal meraka tinggal di rumah itu, pemiliknya selalu datang cek tiap malam. Mungkin beliau khawatir dengan keamanan dan kenyamanan mereka. Saat berapa kali beliau datang, didapati teman-teman sedang doa malam bersama. Sejak itu, sang empunya rumah tidak pernah datang cek kembali. Beliau sudah percaya dengan semua anak-anak yang tinggal di sana.
            Siapa sih yang mengingkar kekuatan doa ? Saya yakin, siapapun Anda, apapun agamanya, pasti meyakini kalau doa itu merupakan sarana bagi kita untuk berbicara dengan Tuhan yang kita imani. Doa memberikan ketenangan, membuka jalan, menerangi setiap langkah, dan memberkati setiap usaha yang kita jalani. Apalagi doa bersama, efeknya luar biasa. Sebagaimana dalam Injil dituliskan, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada ditengah-tengah mereka” (Mat. 18:20). Jika sudah demikian, Tuhan hadir di tengah-tengah kita, mustahil jika permintaan kita tidak dikabulkan-Nya.
Masak untuk acara ulang tahun (Foto tidak sesuai dengan subtema tulisan)

Merayakan Ulang Tahun
            Selain pembagian tugas membersihkan rumah dan memimpin doa, di dinding juga sudah ada daftar ulang tahun setiap anggota yang tinggal di sana. Jika ada 2 orang atau lebih yang berulang dalam satu bulan, maka mereka merayakan bersama sesuai waktu yang disepakati. Jadi, perayaannya bisa melenceng sedikit dari hari ulang tahun yang sebenarnya.
Tiga orang teman yang berulang tahun pada bulan Januari (Kanan-kiri: Dion, Anita, dan Bella)
            Sama seperti yang saya ikuti saat masih di sana, ada 3 orang yang merayakan acara ulang tahunnya secara bersama-sama. Waktu itu yang ulang tahun adalah Sdri. Bella, Anita dan Sdra. Dion. Semua teman-teman mengambil bagian dari persipan hingga berakhirnya acara.
            Saya tidak tahu pasti, dari mana sumber pendanaan kegiatan tersebut. Mungkin ada dana kas bersama atau dari sumber lain. Saya hanya memperhatikan mereka membagi tugas dalam menyusekskan acara. Ada yang mencari kue ulang tahun, sebegian masak sayur, goreng daging, dan tetek-bengek lainnya. Banyak persiapan yang luput dari pengamatan saya, namun saat disajikan, semuanya sudah lengkap dan lezat-lezat.
Saatnya menyantap hidangan yang lezat
            Acara ulang tahun malam itu (25/1) berlangsung semiformal. Ada MC yang memandu acara. Tidak begitu banyak rangkaian acaranya, hanya doa bersama, tiup lilin dan potong kue, foto-foto, dan makan bersama. Semua bergembira ria.
 
Makan Bro…!!!

Katir Mengkudu Kost Awards
            Sebenarnya dalam acara ulang tahun yang saya ceeritakan sebelumnya, diselipkan juga acara penganugerahan Mengkudu Kost Award. Biar lebih fokus, saya jelaskan pada subtema khusus. Acara ini merupakan pemberian hadiah atas pencapaian yang diraih oleh masing-masing anggota sesuai dengan nominasi yang disepakati,
            Saya tidak tahu, siapa yang memiliki ide acara tersebut. Anggap saja itu ide mereka semua. Cukup aneh dan sangat langka terjadi, ada award tingkat kost kost-an. Biasanya kita melihat di TV saja acara award seperti itu diselenggarakan. Mereka mengadaptasinya secara kreatif hingga bisa dilaksanakan meski tidak seserius dan sebagus yang pernah kita lihat di TV. Memang sengaja dibawakan dalam nuansa santai penuh humor, untuk tujuan hiburan dan meningkatkan keakraban diantara mereka. Saya tidak tahu bagaimana sistem penilaian yang diberlakukan.
Mc mengumumkan penerima award Katir Mengkudu Kost
            Ada tiga nominasi yang diumumkan malam itu untuk mendapatkan bingkisan hadiah. Pertama, nominasi mandi tercepat versi mengkudu kost; kedua, nominasi koki terhandal versi mengkudu kost; dan ketiga, nominasi goyang tergetar versi mengkudu kost.
Dari nominasi tersebut, satu saja yang akan saya bahas lebih lanjut, yaitu mandi tercepat. Penghargaan ini dianugerahan kepada Rian Tioano (Nama FB: Nana Rian). Menurut panitia, dari kedua puluh empat anggota kost, Nana Rian membukukan waktu tercepat saat mandi. Selain cepat, dia juga hanya membutuhkan air satu ember ukuran 20 liter. Luar biasa, itu merupakan pencapaian yang langka.
Inilah Nana Rian, peraih award dengan nominasi mandi tercepat
Baiklah, demikian saja yang bisa saya tuliskan. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Silahkan kita ‘mengambil’ hal positif  dari pengalaman teman-teman di atas. Terima kasih buat semuanya. Tuhan memberkati !!!

 Bisa baca juga di Kompasiana.

Posting Komentar

0 Komentar