THE JOURNEY OF BLISS

Berpergian (jalan-jalan) saat liburan bisa menjadi hal yang menggembirakan. Kita bisa melepas sejenak rutinitas, merasakan kebebasan, dan melakukan apa saja yang diinginkan. Selain untuk refreshing, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap jejak yang telah kita lewati. Kita belajar beradaptasi di lingkungan baru, meliputi cuacanya, budayanya, bahasanya, keadaan geografisnya, kebersihan dan keindahannya, dan hal lainnya. Pengetahuan dan pengalaman seperti itu tidak kita dapatkan dari pelajaran di bangku sekolah atau kuliah.
Dua buku ini menemani perjalanan liburan saya ke Bandung
Saya baru saja melakukan perjalanan selama beberapa hari ke Kota Bandung. Dua buku dalam foto menemani saya berpergian. Perjalan selama kurang lebih 15 jam dari Surabaya-Bandung dengan kereta api, akan sangat membosankan jika tidak melakukan apa-apa. Membaca buku adalah cara saya membunuh kebosanan tersebut.
Buku pertama, berjudul "The Geography of Bliss" tulisan Eric Weiner, seorang jurnalis yang melalangbuana ke berbagai negara untuk mencari kebahagiaan. Adakah kebahagiaan terletak di negara atau daerah tertentu ? Dari sepanjang ceritanya, setiap negara atau daerah memiliki karakteristik kebahagiaan yang spesifik, unik, dan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya. Secara ringkas saya merangkum perjalanan Eric Weiner yang menyimpulkan kebahagiaan adalah angka, di Belanda; kebahagiaan adalah kebosanan, di Swiss; kebahagiaan adalah kebijkan, di Bhutan; kebahagiaan adalah menang lotre, di Qatar; kebahagiaan adalah kegagalan, di Islandia; kebahagiaan adalah berada di suatu tempat lain, di Moldova, kebahagiaan adalah tidak berpikir, di Thailand; kebahagiaan adalah karya yang sedang berlangsung, di Britania Raya; kebahagiaan adalah kontradiksi, di India; kebahagiaan adalah rumah, di Amerika. Membaca buku ini, seolah-olah kita ikut bersama Weiner dalam perjalanannya.
Buku kedua, tulisan Desi Anwar -salah satu pembawa acara tv favorit saya- tentang "Hidup Sederhana". Buku ini menceritakan pengalaman pribadi, kenangan masa kecil, dan pengamatan sehari-hari yang mengajarkan dan senantiasa mengingatkan tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Sesuai judulnya, tulisan Desi Anwar memang menyangkut hal yang sangat sederhana, tapi memiliki pesan yang tidak sederhana atau bisa dibilang luar biasa. Bagi saya, membacanya mendapatkan banyak pelajaran dan paling tidak saya bahagia menikmati tulisan, deskripsi yang mendetai dan menarik dari penulisnya.
Dari kedua buku yang menemani perjalanan selama berlibur/berpergian, semakin menambah level kebahagiaan saya. Bagi saya secara pribadi, kebahagiaan adalah mengunjungi tempat-tempat baru dan menikmati setiap momen perjalanan tersebut. Dan misalnya dari perjalanan itu belum mendapatkan kebahagiaan, mungkin "Hidup Sederhana" -nya Desi Anwar bisa menjadi panduan hidup. Menjalani hal sederhana, menuju kehidupan yang luar biasa.
Sekian saja, semoga kita selalu berbahagia dengan cara masing-masing. Tuhan memberkati !Berpergian (jalan-jalan) saat liburan bisa menjadi hal yang menggembirakan. Kita bisa melepas sejenak rutinitas, merasakan kebebasan, dan melakukan apa saja yang diinginkan. Selain untuk refreshing, banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari setiap jejak yang telah kita lewati. Kita belajar beradaptasi di lingkungan baru, meliputi cuacanya, budayanya, bahasanya, keadaan geografisnya, kebersihan dan keindahannya, dan hal lainnya. Pengetahuan dan pengalaman seperti itu tidak kita dapatkan dari pelajaran di bangku sekolah atau kuliah.
Saya baru saja melakukan perjalanan selama beberapa hari ke Kota Bandung. Dua buku dalam foto menemani saya berpergian. Perjalan selama kurang lebih 15 jam dari Surabaya-Bandung dengan kereta api, akan sangat membosankan jika tidak melakukan apa-apa. Membaca buku adalah cara saya membunuh kebosanan tersebut.
Buku pertama, berjudul "The Geography of Bliss" tulisan Eric Weiner, seorang jurnalis yang melalangbuana ke berbagai negara untuk mencari kebahagiaan. Adakah kebahagiaan terletak di negara atau daerah tertentu ? Dari sepanjang ceritanya, setiap negara atau daerah memiliki karakteristik kebahagiaan yang spesifik, unik, dan tentunya berbeda satu dengan yang lainnya. Secara ringkas saya merangkum perjalanan Eric Weiner yang menyimpulkan kebahagiaan adalah angka, di Belanda; kebahagiaan adalah kebosanan, di Swiss; kebahagiaan adalah kebijkan, di Bhutan; kebahagiaan adalah menang lotre, di Qatar; kebahagiaan adalah kegagalan, di Islandia; kebahagiaan adalah berada di suatu tempat lain, di Moldova, kebahagiaan adalah tidak berpikir, di Thailand; kebahagiaan adalah karya yang sedang berlangsung, di Britania Raya; kebahagiaan adalah kontradiksi, di India; kebahagiaan adalah rumah, di Amerika. Membaca buku ini, seolah-olah kita ikut bersama Weiner dalam perjalanannya.
Buku kedua, tulisan Desi Anwar -salah satu pembawa acara tv favorit saya- tentang "Hidup Sederhana". Buku ini menceritakan pengalaman pribadi, kenangan masa kecil, dan pengamatan sehari-hari yang mengajarkan dan senantiasa mengingatkan tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup. Sesuai judulnya, tulisan Desi Anwar memang menyangkut hal yang sangat sederhana, tapi memiliki pesan yang tidak sederhana atau bisa dibilang luar biasa. Bagi saya, membacanya mendapatkan banyak pelajaran dan paling tidak saya bahagia menikmati tulisan, deskripsi yang mendetail dan menarik dari penulisnya.
Dari kedua buku yang menemani perjalanan selama berlibur/berpergian, semakin menambah level kebahagiaan saya. Bagi saya secara pribadi, kebahagiaan adalah mengunjungi tempat-tempat baru dan menikmati setiap momen perjalanan tersebut. Dan misalnya dari perjalanan itu belum mendapatkan kebahagiaan, mungkin "Hidup Sederhana" -nya Desi Anwar bisa menjadi panduan hidup. Menjalani hal sederhana, menuju kehidupan yang luar biasa.
Sekian saja, semoga kita selalu berbahagia dengan cara masing-masing. Tuhan memberkati !
Di sudut stasiun KA Kota Bandung

Posting Komentar

0 Komentar