Sehari sebelum pilpres, 9 juli lalu, saya sempat berdebat kecil-kecilan
dengan teman yang mendukung salah satu pasangan Capres-Cawapres. Pilihan saya
berbeda dengannya. Karena tidak mau memperlama debat, akhirnya pagi hari saat pemilihan,
saya tulis begini dalam komentar di page
FB: “Hari ini adalah klimaks dari semua perdebatan
sengit yang tidak pernah temukan suatu kesimpulan pasti
selama ini. Yang menang menunjukkan orang benar dan baik, yang tidak perlu
dibantahkan lagi. Pantau TPS masing2, pastikan aman dan damai.”
Saya kira masih seperti pileg kali
lalu. Hasil hitung cepat dipercaya oleh semua kalangan. Saat itu, hasil hitung
cepat tidak berbeda jauh dengan hasil penghitungan dari KPU. Makanya saya
yakin, hasil pilpres bisa diketahui saat hari pemilihan itu juga.
Hingga sore hari, berbagai stasiun TV
nasional menayangkan hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei. Saya,
bolak-balik memindahkan channel TV untuk membandingkan hasilnya. Ternyata berbeda.
Hingga malam, akhirnya teridentifkasi ada 8 lembaga yang menunjukkan hasil
kemenagan bagi pasangan Jokowi-JK dan 4 lembaga lainnya menunjukkan hasil
kemenangan bagi Prabowo-Hatta.
Dalam hati, -sebagai pendukung
Jokowi-JK-, saya cukup senang. Paling tidak ada 8 lembaga survei (terbanyak)
yang memberi hasil positif bagi kemenangan Jokowi-Jk. Apalagi salah satunya
dari RRI, yang konon kredibilitasnya tidak diragukan bila dilihat dari rekam
jejak. Meski ada orang meragukan, secara pribadi saya juga sangat mempercayai
hasil hitung cepat yang dilansir oleh litbang Kompas. Saat itu, saya yakin,
Jokowi-Jk menang.
Ternyata tidak semudah yang saya
bayangkan. Pihak sebelah juga (Prabowo-Hatta), mengklaim menang atas dasar
hasil 4 lembaga survei lainnya. Lalu, mereka pun mendeklarasikan kemangan. Muncul
di berbagai media, mereka menyambutnya dengan sujud syukur. Sejak saat itulah,
hasil pilpres menjadi abu-abu. Masing-masing kubu menunjukkan data versi
masing-masing. Saya pun pusing. Dan mungkin bukan hanya saya, anda, dan yang
lain juga.
Melihat realitas ini, akhirnya semua
pun sepakat menunggu hasil penghitungan suara oleh KPU hingga 22 Juli nanti. Sambil
menunggu, pembahasan mengenai lembaga survei terus hangat dibicarakan di
berbagai media. Begitu pula proses penghitungan oleh penyelenggara pemilu,
berbagi temuan pelanggaran, serta ada pula yang sampai melakukan pencoblosan
ulang. Ditambah lagi pembicaraan tentang hasil real count dari masing-masing tim pemenangan yang tidak menunjukkan
hasil yang sama. Semakin ramai saja, dan buat bingung. Saya tidak bisa
membedakan mana berita yang benar.
Meski gamang, saya selalu menghibur
diri dengan bergumam: “tunggu tangal 22 Juli 2014 saja, itu hasil yang pasti”. Ehh...
tiba-tiba saya baca berita di Kompas.com, ketua KPU bilang, pengumuman hasil
tanggal 22 Juli nanti itu pun belum berarti final. Ada kemungkin terus
diperkarakan hingga ke MK dan seterusnya. Segala kemungkinan bisa terjadi.
Semakin ruwet saja kondisinya. Mungkin
yang disampaikan oleh komisioner KPU itu ada benarnya juga. Apalagi dilihat
dari gelagat masing-masing kubu, masih yakin menang semuanya.
Saya sangat berharap, pengumuman hasil
dari KPU nanti bisa diterima oleh semua pihak. Khususnya pihak yang kalah, bisa
menerima kekalahan dengan lapang dada. Sebagaimana salah satu opini dalam Jawa
Pos hari ini (16/7), dimana mengharapkan pasangan yang kalah mau menunjukkan
sikap sebagai seorang negarawan. Mau mengakui kemenangan kubu lain sesuai hasil
proses pemilu dengan ikhlas. Sikap seperti itulah yang diharapkan sebagai besar
orang, sebagai bentuk penghargaan terhadap keputusan rakyat.
Jika nanti terus diperkarakan hingga
ke MK, maka semakin lama kita menentukan/menunggu Presiden ke-7. Saya berharap,
apabila keputusan MK juga tidak sesuai yang diinginkan, tidak ada yang
berinisiatif melanjutkan perkara pilpres ini hingga ke Tuhan. Seandainya itu
pun bisa, Tuhan yang mana kita pakai ? Semakin repot urusannya kalau
menyinggung soal itu.
Ahh...., semoga bisa berakhir pada tanggal
22 Juli 2014 ya. Saya, dan juga yakin dengan Anda, sangat mengaharapkan sikap
dewasa, negarawan dari para calon pemimpin yang ikut berlaga dalam pilpres. Semoga....
0 Komentar