Melihat Pak Jokowi dengan jarak ± 20 m



Pak Jokowi saat berorasi di Gelora 10 November Surabaya

Awal mengenal Jokowi

Mengagumi sosok Bapak Jokowi sudah sejak lama saya lakoni. Tepatnya setelah beliau resmi menjadi gubernur DKI. Setiap hari, berita dari media elektronik, cetak, maupun online selalu memperlihatkan kinerjanya. Saya penasaran, apalagi ada beberapa pihak yang menyebutnya melakukan pencitraan. Informasi tentang beliau sangat beragam.

Atas ketidajelasan tersebut, saya pun mencari referensi sendiri. Dengan bantuan Youtube.com, saya memasukan kata kunci “Jokowi”. Berbagai video bermunculan, banyak sekali. Dari semua video tersebut, ada satu judul yang menarik perhatian saya. Kalau tidak salah, judulnya: “bukti kegagalan Jokowi”. Saya klik dan memperhatikan isi video secara saksama.

Ternyata isinya bertolakbelakang dengan judulnya. Dalam video tersebut, Bapak Jokowi memberi (semacam) kuliah umum tentang cara beliau menyelesaikan berbagai persoalan di Solo. Gaya bicaranya unik, sederhana, tapi tetap menarik. Entah berapa kali peserta yang hadir tertawa saat beliau menyelipkan beberapa joke-joke ringan. Menurut buku tentang public speaking yang penah saya baca, kalau audiens kita bisa tertawa saat menyampaikan materi atau berbicara, itu pertanda Anda komunikator yang baik. Dalam video tersebut, diceritakan begitu banyak kebijakan yang sangat menguntungkan atau memihak kepada kepentingan rakyat. Salah satu yang paling menarik bagi saya adalah saat beliau merelokasi PKL dengan pendekatan makan bersama. Dan masih banyak lagi hal positif lainnya.

Semenjak itulah saya selalu mengikuti jejak beliau via media massa. Semakin hari, saya semakin “cinta” sama Pak Jokowi. Apalagi saat Ibu Megawati resmi mendeklarasikan beliau menjadi Capres 2014, dengan suka cita saya menyambutnya. Saya mendukung Pak Jokowi menjadi presiden 2014 dengan sepenuh hati.

Konser ngaburburit Slank
Kemarin (28/6), saya sempat membaca informasi di timeline FB beberapa relawan Jokowi-JK, tentang informasi konser Slank dan Kampanye yang dihadiri langsung oleh Pak Jokowi. Saya kemudian meniatkan diri untuk hadir.

Hari ini, merupakan kali pertama dalam sejarah hidup saya hingga usia 25 tahun sekarang dalam mengikuti konser musik maupun kegiatan kampanye. Boleh dibilang, saya sedikit “gila” kali ini. Saya ingin melihat Pak Jokwi secara langsung sekalian menonton kebolehan Slank dalam mengguncangkan panggung.

Penyedia jasa sablom gratis untuk pendukung Jokowi-JK

Saya tiba di lokasi, tepatnya Gelora 10 Nopember Surabaya sekitar pukul 14.00 sesuai jadwal yang diiformasikan. Kemudian, saya langsung bertanya sama penjual minuman. “Biasanya molor mas, mungkin jam 15.00 baru mulai”, kata penjual minuman tadi. Saya kemudian berkeliling di seputaran stadion, lalu mendekat pada salah satu tenda. Banyak orang berkerumun di situ. Ternyata ada yang menyediakan jasa sablon baju bergambar Pak Jokowi secara gratis. Kita hanya menyiapkan baju, jaket, atau media apa pun yang dimiliki. Banyak warga yang antusias dengan sablon gratis tersebut. Saya juga tidak mau ketinggalan, meski rela telanjang dada beberapa saat hingga tinta sablonnya kering.
Saya (Saver) dengan baju yang barus saja disablon
 
Hasil akhir setelah disablon

Setelah dari tempat sablon, saya kemudian berpindah lagi ke tenda lain, yang mana terlihat ramai. Ternyata di sana ada team kampanye dari Pak Jokowi-JK yang melayani masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Ada sebuah mobil, bagian sampingnya bertuliskan “Go Indonesia”. Pada bagian belakang terdapat layar televisi yang menayangkan animasi Pak Jokowi. Pada layar tersebut, wajah kita akan muncul pada bagian yang lain. Saat kita berbicara menyampaikan aspirasi, animasi Pak Jokowi akan memberi respon. Cukup interaktif, meski bukan berhadapan langsung dengan beliau. Berdasarkan informasi dari petugas, rekaman setiap orang yang menyampaikan aspirasi via media tersebut akan diberikan langsung kepada Pak Jokowi. Bagi saya, metode ini unik, kreatif, efektif dan efisien.
Media digital penyalur aspirasi rakyat untuk Pak Jokowi


Tidak terasa, waktu menunjukkan pukul 15.00. Saya kemudian masuk dalam stadion. Ternyata acara sudah mulai. Dari kejauhan tampak ribuan massa mengelilingi panggung utama. Ada pula yang masih duduk di area tribun. Saya langsung mendekat panggung utama. Di sana sudah ada Ibu Risma (Walikota Surabaya), bersama team kampanye tingkat lokal maupun nasional memberi orasi politik. Kemudian diselingi beberapa lagu dari artis yang tergabung dalam “Revolusi Harmoni”. Group konser utama “Slank” belum tampil saat itu.
Ibu Risam (Walikota Surabaya) bersama team kampaye saat berorasi


Kemeriahan konser nampak terlihat saat Kaka, Bimbim, dkk memasuki panggung. Slanker Jawa Timur sontak bersemangat. Yang tadinya duduk, sekarang berdiri. Tadinya di tribun atau jauh dari panggung, sekarang mendekat. Sambil jingkrak-jingkak, mereka ikut melantunkan setiap syair lagu yang dinyanyikan sang vokalis. Tidak lupa tangan diangkat dan 2 jari yang membetuk huruf “V”, simbol peace atau tagline dari Pak Jokowi-JK, Salam 2 jari. Saya merinding, kagum melihat para Slankers bereaksi di hadapan idolanya. Tidak sadar, kaki saya pun ikut bergoyang mengikuti dentuman beat yang menghentak. Tidak bisa dihindari, meski tidak ada yang meminta. Ternyata menonto konser itu sangat luas biasa sensinya. Sulit dijelaskan, Anda dapat mengetahuinya jika mencoba.
Slank saat manggung
 
Sang vocalis Slank menyapa penonton lebih dekat

Tidak terhitung, sudah berapa lagu yang dinyanyikan. Slankers maupun pendukung Jokowi terlihat lelah. Meski demikian, suasana tetaplah ramai. Riuh rendah suara masih terdengar. Apalagi saat Pak Jokowi tiba di lokasi konser, sontak semua yang hadir lebih bersemangat lagi. Banyak yang berteriak memanggi nama Pak Jokowi. Saya pun berusaha lebih dekat panggung utama untuk foto beliau dari dekat dengan kamera pribadi. Namun, saking banyak yang berdesakan, saya hanya mampu mengambil gambar dengan jarak kurang lebih 20 m. Hasilnya pun kurang maksimal, maklum, masih pake kamera murahan.
 
Saya, diantara slankers lainnya
Meski begitu saya tetap puas, bergembira bisa melihat lebih dekat Pak Jokowi. Saya yakin beliau akan menjadi Presiden ke-7 nanti. Dan saya juga tetap berharap, suatu saat nanti, saya bisa foto beliau dari jarak yang dekat, bersalaman, bila perlu selfie berdua.
Kemeriahan saat Pak Jokowi tiba di stadion

 Oh ia, dalam pidato singkatnya, Pak Jokowi hanya mengingatkan kepada semua pendukung untuk berjuang bersama dalam memenangkan pilpres 9 Juli nanti. Ajak semua keluarga untuk hadir ke TPS dan memilih No. 2. Kemudian, kalau bisa, jangan dulu meninggalkan TPS hingga perhitungan suara selesai. Salam 2 jari....
Salam 2 jari...


Posting Komentar

0 Komentar