SELAMAT HARI KARTINI

Guru sejarah yang mengajar saya saat SMP dulu sudah meninggal. Beliau tentunya sangat berjasa dan meninggalkan banyak kenangan bagi kami sebagai siswa. Ada hal yang unik dari beliau saat mengajar mata pelajaran sejarah. Setiap kali sehabis menjelaskan sutu peristiwa sejarah di kelas, pada akhirnya dia akan berkata; “nggitu tulis one buku, toe baen tu’ung ko toe, ai bom manga ite du hitu olo”. (artinya: begitulah yang tertulis di buku, kita tidak tahu benar atau tidak, karena saat itu kita belum ada).

Hari ini kita juga mengenang sebuah peristiwa sejarah, mengenang jasa seorang pejuang nasib kaum perempuan, pelopor emansipasi wanita Indonesia, Hari Kartini. Katanya, zaman dahulu saat Ibu Kartini masih muda, belum ada seorang wanita mengenyam pendidikan, apalagi menjadi pemimpin. Kartini muda saat itu rajin membaca sehingga pengetahuannya luas, apalagi sebagai anak kaum bangsawan dengan mudah memperoleh referensi majalah-majalah Eropa. Berbekal pengetahuan tersebut, Kartini berbagi dengan mengajar kaum wanita lainnya dan mendorong untuk memperoleh kesempatan yang sama dengan laki-laki yang dikenal dengan istilah emansipasi.

Itulah yang saya kenal dari beberapa tulisan tentang R.A. Kartini. Sebagaimana guru sejarah yang saya ceritakan di awal, saya juga kadang-kadang menyangsikan kebenaran cerita tersebut. Tergantung bagaimana kejujuran dari sang penulis kisah sejarah tersebut. Saya menduga, mungkin karena keturunan bangsawan makanya kisah hidupnya ditulis. Tidak mungkin dari sekian banyak wanita saat itu, hanya Kartini seorang diri yang memiliki kesadaran, keinginan untuk menyamakan hak sebagaimana laki-laki.

Entalah..., analisa saya di atas tidak begitu penting. Yang pasti wanita-wanita Indonesia sudah sangat cerdas, luar biasa. Terlepas benar-tidaknya kisah perjuangan Ibu Kartini dulu, sekarang cita-citanya yang diceritakan tersebut sudah sebagian besar terwujud. Memang masih ada cerita mengenai ketidakadilan terhadap perempuan, persentasenya sebagian kecil saja.

Saya sadar, tulisan ini sudah mulai tidak nyambung. Saya terlalu bertele-tele. Padahal, pada intinya saya hanya ingin mengucapkan : “Selamat Hari Kartini buat semua wanita-wanita hebat di Indonesia”. Untuk Ibu/Mama yang telah mendidik saya, Ibu guru dan Ibu Dosen yang telah membekali saya berbagai ilmu yang penting, dan wanita-wanita lain yang langsung maupun tidak telah membawa pengaruh dalam kehidupan saya. Terima kasih.... (21 April 2014).

Posting Komentar

0 Komentar