Masalah Keperawatan dan Masalah Teratasi Sebagian

Koleksi Buku Nanda, Noc dan Nic yang dimiliki penulis
KASUS I:
Pada suatu hari, seorang dosen sedang membimbing mahasiswa keperawatan yang melaksanakan praktik klinik di rumah sakit.

"Apa saja keluhan pasien setelah dilakukan pengkajian keperawatan ?" tanya sang dosen lembut.

"Pasien yang saya rawat mengeluh mual, Pak. Dia tidak menghabiskan makanan yang disiapkan, bahkan menolak untuk makan" terang sang mahasiswa.

"Baiklah, jika kondisinya demikian, menurut pemahaman kamu, apa masalah /diagnosa keperawatan yang dialami pasien tersebut ?"

"Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh".

"Apa saja data yang mendukung sehingga masalah / diagnosa keperawatannya seperti itu ?"

"Ya, karena itu tadi Pak, pasien mual dan tidak mau makan".

"Apakah setiap orang mual kita bisa katakan sebagai ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh ?".

"Tapi, mual mengakibatkan orang tidak mau makan. Kalau tidak makan, tentu saja nutrisinya berkurang".

"Kalau kamu menumpang bus Kupang-Atambua, kemudian mabuk dan terasa mual. Apakah kondisi tersebut lantas disebut sebagai ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh ?"

"Hmmmm...." hening beberapa saat, garuk-garuk kepala, "Lalu kalau orang keluhan mual, apa masalah keperawatannya, Pak ?".

"Ya mual itulah masalah keperawatannya".

"Memangnya ada masalah keperawatan 'mual', Pak ?".

"Lho, silakan cek di buku 'Nursing Diagnosis: Definition and Classifiction 2015-2017' page 439".

"Berarti kalau orang mengeluh mual, belum tentu masalah keperawatannya ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, ya Pak ?".

"Tepat sekali. Kecuali jika sudah mengalami penurunan BB, 20% atau lebih dari berat badan ideal seseorang dan data tambahan lain yang mendukung. Itulah sebabnya saya menganjurkan untuk membeli buku tadi agar bisa melihat definisi dan klasifikasi data tiap masalah keperawatan".

"Belum ada uang, Pak", ekspresi wajah memelas.

"Hmm....", kali ini dosennya yang menggaruk-garuk kepala.

***
KASUS II:


Masih dengan dosen dan mahasiswa yang sama pada kasus 1, tapi waktunya 3 hari kemudian.

"Bagaimana hasil evaluasi masalah keperawatan yang dialamai klien mu ?" tanya sang dosen.

"Masalahnya teratasi sebagian, Pak", jawab mahasiswa sambil tersenyum sumringah.

"Apa maksudnya 'sebagian' itu ?"

"Ya..., sebagian masalahnya sudah tertasi, sisa sebagiannya saja, Pak".

"Bagian apanya sudah tertasi dan bagian mana yang belum ?".

"$$$%%%###???!!!", hening beberapa saat. Hanya terdengar bunyi pulpen mahasiswa yang dipukul-pukul pada padanya sendiri.

"Sejak awal saya menyarakan agar gunakan NOC -Nursing Outcomes Classification- dalam penetapan tujuan" tegur sang dosen, " sehingga apa yang mau dicapai lebih jelas. Dalam NOC, setiap hasil diukur menggunakan 5 poin skala likert, dimana skala 5 merupakan kondisi terbaik (normal) dan skala 1 merupakan kondisi terburuk. Sehingga kita bisa mengukur atau mengevaluasi setiap outcome secara jelas".

"Kami hanya tahu seperti ini saja, Pak", kilah sang mahasiswa.

"Makanya beli buku dan baca !", sergah sang dosen.

"Tidak ada uang, Pak".

"Hmmmm...", lagi-lagi dosennya hanya bisa menggaruk-garuk kepala.

***
Kalau kita telusuri baik-baik, masih banyak kasus lain yang bisa terjadi akibat kurang paham tentang aplikasi triple N: Nanda, Noc dan Nic.

Padahal, sudah sejak lama digaungkan oleh komunitas perawat seluruh dunia, agar menggunakan SNL (Standard Nursing Language).

Sederhananya, SNL itu dimaksudkan setiap perawat di seluruh dunia menggunakan standar bahasa atau menggunakan kata atau kalimat yang sama dalam penulisan diagnosa, tujuan dan intervensi keperawatan.

Jadi, meskipun perawatnya berdomisili di Baumata Barat, pemahaman tentang Nanda, Noc dan Nic harus sama dengan perawat yang berdomisili di Amerika Utara sana.

Memang belum dilakukan riset yang serius, kenapa banyak yang belum paham dengan penggunaan triple N tersebut. Dugaan awal, kondisi ini terjadi akibat tidak membeli buku dan tentu saja tidak membaca.

Awal tahun 2015, saya sudah membeli paket lengkap triple N, ada buku Nanda, Noc dan Nic. Meski sudah lama, bukan berarti saya rampung membacanya. Saya hanya membaca kalau lagi butuh, itupun 'lompat' pada topik yang sedang dicari. Apalagi buku ini masih dalam teks asli berbahasa Inggris membuat saya enggan membukanya.

Tapi, melihat berbagai kasus di atas, saya jadi tergerak untuk mulai membacanya secara lengkap. Satu per satu hingga tuntas dan paham baik dalam implementasinya.

Rencananya, selama proses ini berlangsung, saya akan menuliskan intisarinya di blog pribadi kemudian dibagikan ke berbagai media sosial, khususnya tentang masalah atau diagnosa keperawatan, lengkap dengan tujuan atau outcome serta intervensi atau perencaan keperawatan.

Harapannya, semakin banyak orang yang akan membaca. Lebih lanjut, semakin banyak orang lagi yang akan berdiskusi, karena belum tentu apa yang saripatikan bisa dipahami atau malah melenceng dari maksud sebenarnya.

Doakan saja rencana ini segera dilaksanakan. Jika Anda ingin ikut belajar bersama, pantau terus di Blog ini dan Facebook: https://www.facebook.com/dhopink.suhardin

Posting Komentar

0 Komentar