Setelah
beristirahat sejenak, sekitar pukul 16.00-an satu per satu kami mulai mandi. Kamar
mandi Cuma satu, mau tidak mau harus antri. Hawa dingin kota Batu seolah-olah
lenyap oleh semangat yang membara untuk menyaksikan tempat rekreasi berikutnya.
Butuh waktu sekitar 2 jam, kami 15 orang untuk mandi.
Sekitar
pukul 18.00 kami meninggalkan Villa Melati menuju tempat BNS. Ia, Batu Night Spectacular merupakan tujuan
utama kami malam itu. Jaraknya tidak begitu jauh dari Villa tempat kami
menginap. Dengan berjalan kaki ± 20 menit, kami pun sampai. Sepanjang perjalanan
hingga tiba di BNS, selalu menyempatkan diri untuk foto-foto.
Ingar-bingar dentuman musik dan cahaya yang gemerlapan dari arena BNS memukau para pengunjung. Tampak ekspresi teman-teman dan pengunjung lainnya begitu gembira. Saya pun demikian, dengan penuh kagum dalam sanubari berbisik: “tempat ini memang sangat spektakuler”. Saya beri semua jempol buat orang mempunyai ide merancang tempat hiburan seperti itu. Perfect...
Masuk dalam arena BNS tidak sembarangan. Kita mesti antri dengan para pengunjung lainnya untuk membeli tiket masuk. Harga tiket masuk relatif murah. Saat itu, pengunjung didominasi anak-anak muda. Entah mereka dari mana asalnya. Pokoknya ramai pengunjung, hingga berdesakan pada pintu masuk.
Di dalam,
ada beberapa macam arena permainan yang tersedia. Awalnya, saya berpikir tidak
membayar lagi kalau ingin mencoba wahana tersebut. Ternyata dugaan saya salah. Setiap
wahana mewajibkan setiap pengguna membeli tiket dengan harga yang variatif. Hal
ini yang membuat saya mengurungkan niat untuk mencoba. Lagi pula, wahana
tersebut telah disetting agar pengguna terpacu adrenalinnya. Sangat menegangkan.
Tidak heran bila ada peringatan larangan bagi penderita gangguan jantung. Beda dengan
sebagian teman-teman saya, mereka antusias menikmati wahana yang menantang
tersebut. Keberanian mereka didukung dengan tebalnya isi saku.
Ada satu
wahana yang cukup memikat perhatian. Entah kenapa, kami satu rombongan kompak
ingin masuk menikmati bersama. Wahana tersebut adalah Lampion Garden. Mungkin karena
pada pintu masuknya ada tulisan: “ungkapkan kasih sayang hanya di lampion
garden”. Entahlah...
Sesuai namanya lampion garden merupakan taman yang banyak dihiasi lampion yang unik dan indah. Ada miniatur sinterklass, tulisan dan lambang “LOVE”, kereta kencana, miniatur menara Tofel, tugu Monas, dan masih banyak lainnya. Pemandangan yang indah ini tidak lupa kami abadikan dalam kamera masing-masing.
Setelah puas menikmati indahnya lampion garden, kami masih menyempatkan diri melihat wahana yang lain. Namun, tidak begitu lama karena sudah cukup capek, dan pengunjung makin sepi. Ternyata jam menunjukkan pukul 22.00, kami pun bersepakat untuk pulang ke Villa. Sebelum pulang, kami menyantap sate ayam khas Madura sebagai menu dinner malam itu.
Jumad,
24 Januari 2014.
Hari
ini saya bangun tidur paling cepat di antara teman-teman lainnya. Jam 04.00,
saya terbangun dan langsung mandi. Walau dingin, saya tetap berinisiatif mandi
lebih awal untuk menghindari antri saat teman lainnya sudah bangun. Sehabis mandi,
segera saya buatkan kopi panas untuk menghangatkan badan sambil kembali
berselimut dalam kamar.
Dugaan
saya tidak meleset, antrian mandi tidak dapat dihindari saat itu. Alhasil,
tepat jam 09.00 baru bisa kelar. Setelah semuanya siap, kami pun check-out dari Villa. Ia, hari ini
merupakan hari terakhir kami berada di Malang. Namun, sebelum pulang ke
Surabaya, masih ada satu tempat tujuan kami berkunjung, yakni taman Selecta.
Dengan
menggunakan angkot sewaan, kami pun berangkat menuju taman Selecta. Taman ini
tidak kalah menarik. Pemandangan alam yang eksotik, mengundang decak kagum yang
dalam. Saking indahnya, sulit bagi saya mendeskripsikan secara detail. Silahkan
lihat foto-foto berikut, dan menilai sendiri akan keindahan alamnya.
Mengingat
hari ini adalah hari jumad, teman-teman saya yang Muslim tentunya harus
mengikuti Sholat jumad, sehingga tepat jam 11.00 kami bergegas dari taman
Selecta menuju salah satu Masjid yang berlokasi tidak begitu jauh dari taman
Selecta. Selepas Sholat jumad, kami pun meneruskan perjalanan menuju stasiun
kota Malang. Namun, sebelumnya kami masih sempatkan diri untuk singgah di salah
satu toko oleh-oleh khas Batu-Malang.
Setibanya
di stasiun, barulah kami makan siang di salah satu rumah makan. Setelah energi
kembali pulih, kami segera masuk ke stasiun agar bisa beristirahat sambil
menunggu kedatangan kereta yang dijadwalkan berangkat dari Malang menuju
Surabaya, pukul 15.00. Puji Tuhan, semua berjalan sesuai rencana. Kereta datang
sesuai jadwal dan tiba dengan selamat di Surabaya.
Itulah sedikit cerita perjalanan liburan kami di Batu-Malang. Semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi Anda. Salam Sejuta Mimpi....
0 Komentar