The Journey of B-16 FKp Unair Family at Batu-Malang (2nd Episode)

Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya tentang liburan ke Batu-Malang. Rentang waktunya sangat panjang. Saya akui hal ini tidak ideal untuk sebuah kisah bersambung. Selain informasi sudah tidak aktual lagi, pembaca pastinya bosan menunggu. Tapi, tidak ada salahnya juga saya melengkapi tulisan pertama yang “terlanjur” diposting.  Kalau Anda belum membaca kisah awalnya, silahkan klik di SINI.
Setelah beristirahat sejenak, sekitar pukul 16.00-an satu per satu kami mulai mandi. Kamar mandi Cuma satu, mau tidak mau harus antri. Hawa dingin kota Batu seolah-olah lenyap oleh semangat yang membara untuk menyaksikan tempat rekreasi berikutnya. Butuh waktu sekitar 2 jam, kami 15 orang untuk mandi.
Sekitar pukul 18.00 kami meninggalkan Villa Melati menuju tempat BNS. Ia, Batu Night Spectacular merupakan tujuan utama kami malam itu. Jaraknya tidak begitu jauh dari Villa tempat kami menginap. Dengan berjalan kaki ± 20 menit, kami pun sampai. Sepanjang perjalanan hingga tiba di BNS, selalu menyempatkan diri untuk foto-foto.





Ingar-bingar dentuman musik dan cahaya yang gemerlapan dari arena BNS memukau para pengunjung. Tampak ekspresi teman-teman dan pengunjung lainnya begitu gembira. Saya pun demikian, dengan penuh kagum dalam sanubari berbisik: “tempat ini memang sangat spektakuler”. Saya beri semua jempol buat orang mempunyai ide merancang tempat hiburan seperti itu. Perfect...














Masuk dalam arena BNS tidak sembarangan. Kita mesti antri dengan para pengunjung lainnya untuk membeli tiket masuk. Harga tiket masuk relatif murah. Saat itu, pengunjung didominasi anak-anak muda. Entah mereka dari mana asalnya. Pokoknya ramai pengunjung, hingga berdesakan pada pintu masuk.
Di dalam, ada beberapa macam arena permainan yang tersedia. Awalnya, saya berpikir tidak membayar lagi kalau ingin mencoba wahana tersebut. Ternyata dugaan saya salah. Setiap wahana mewajibkan setiap pengguna membeli tiket dengan harga yang variatif. Hal ini yang membuat saya mengurungkan niat untuk mencoba. Lagi pula, wahana tersebut telah disetting  agar pengguna terpacu adrenalinnya. Sangat menegangkan. Tidak heran bila ada peringatan larangan bagi penderita gangguan jantung. Beda dengan sebagian teman-teman saya, mereka antusias menikmati wahana yang menantang tersebut. Keberanian mereka didukung dengan tebalnya isi saku.


 


 



Ada satu wahana yang cukup memikat perhatian. Entah kenapa, kami satu rombongan kompak ingin masuk menikmati bersama. Wahana tersebut adalah Lampion Garden. Mungkin karena pada pintu masuknya ada tulisan: “ungkapkan kasih sayang hanya di lampion garden”. Entahlah...











Sesuai namanya lampion garden merupakan taman yang banyak dihiasi lampion yang unik dan indah. Ada miniatur sinterklass, tulisan dan lambang “LOVE”, kereta kencana, miniatur menara Tofel, tugu Monas, dan masih banyak lainnya. Pemandangan yang indah ini tidak lupa kami abadikan dalam kamera masing-masing.



Setelah puas menikmati indahnya lampion garden, kami masih menyempatkan diri melihat wahana yang lain. Namun, tidak begitu lama karena sudah cukup capek, dan pengunjung makin sepi. Ternyata jam menunjukkan pukul 22.00, kami pun bersepakat untuk pulang ke Villa. Sebelum pulang, kami menyantap sate ayam khas Madura sebagai menu dinner malam itu.

Jumad, 24 Januari 2014.
Hari ini saya bangun tidur paling cepat di antara teman-teman lainnya. Jam 04.00, saya terbangun dan langsung mandi. Walau dingin, saya tetap berinisiatif mandi lebih awal untuk menghindari antri saat teman lainnya sudah bangun. Sehabis mandi, segera saya buatkan kopi panas untuk menghangatkan badan sambil kembali berselimut dalam kamar.
Dugaan saya tidak meleset, antrian mandi tidak dapat dihindari saat itu. Alhasil, tepat jam 09.00 baru bisa kelar. Setelah semuanya siap, kami pun check-out dari Villa. Ia, hari ini merupakan hari terakhir kami berada di Malang. Namun, sebelum pulang ke Surabaya, masih ada satu tempat tujuan kami berkunjung, yakni taman Selecta.
Dengan menggunakan angkot sewaan, kami pun berangkat menuju taman Selecta. Taman ini tidak kalah menarik. Pemandangan alam yang eksotik, mengundang decak kagum yang dalam. Saking indahnya, sulit bagi saya mendeskripsikan secara detail. Silahkan lihat foto-foto berikut, dan menilai sendiri akan keindahan alamnya.


 


 

 
 

 
 

 
 


 


Mengingat hari ini adalah hari jumad, teman-teman saya yang Muslim tentunya harus mengikuti Sholat jumad, sehingga tepat jam 11.00 kami bergegas dari taman Selecta menuju salah satu Masjid yang berlokasi tidak begitu jauh dari taman Selecta. Selepas Sholat jumad, kami pun meneruskan perjalanan menuju stasiun kota Malang. Namun, sebelumnya kami masih sempatkan diri untuk singgah di salah satu toko oleh-oleh khas Batu-Malang.
Setibanya di stasiun, barulah kami makan siang di salah satu rumah makan. Setelah energi kembali pulih, kami segera masuk ke stasiun agar bisa beristirahat sambil menunggu kedatangan kereta yang dijadwalkan berangkat dari Malang menuju Surabaya, pukul 15.00. Puji Tuhan, semua berjalan sesuai rencana. Kereta datang sesuai jadwal dan tiba dengan selamat di Surabaya.













Itulah sedikit cerita perjalanan liburan kami di Batu-Malang. Semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi Anda. Salam Sejuta Mimpi....


Posting Komentar

0 Komentar